Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laris yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Pembelajaran pada hakekatnya ialah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber berguru dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak kalau dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memperlihatkan rasa kondusif bagi anak. Proses berguru bersifat individual dan kontekstual, artinya proses berguru terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya.
Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya gosip gres pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Kebermaknaan berguru sebagai hasil dari insiden mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, gosip atau situasi gres dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa.
Proses berguru tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak gampang dilupakan. Dengan demikian, supaya terjadi berguru bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya secara serasi konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan gres yang akan diajarkan.
Dengan kata lain, berguru akan lebih bermakna kalau anak mengalami pribadi apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan.
Demikian uraian ihwal pentingnya pembelajaran bermakna dalam setiap acara berguru anak. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi…!
No comments:
Post a Comment