Tuesday, February 12, 2019

Terbaik Tentang Agenda Pertukaran Guru Indonesia Untuk Learning Visit Ke Australia

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Untuk menambah pengalaman bagi seorang guru dalam rangka mendidik anak bangsa tentu memerlukan beberapa pengalaman, tak terkecuali adanya wawasan sistem pendidikan secara komprehensif dari negara lain, menyerupai halnya di Australia.

Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan telah melaksanakan courtesy call atau pertemuan resmi dengan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.

Dalam pertemuan tersebut, Mendikbud menawarkan  kolaborasi di bidang pendidikan berupa jadwal pertukaran guru. Ia juga menjelaskan secara singkat beberapa jadwal unggulan gres di Kemendikbud, salah satunya Neraca Pendidikan Daerah (NPD).

Mendikbud mengatakan, ketika ini Kemendikbud tengah merevisi kurikulum dan memperbaiki administrasi sekolah untuk membuat ekosistem pendidikan, di mana tiap pelaku pendidikannya sanggup mempunyai interaksi yang baik. Salah satu pelaku terpenting dalam ekosistem pendidikan ialah guru. Karena itu mengirimkan guru untuk jadwal pertukaran guru menjadi salah satu metode bagi guru untuk menjalani sebuah pembelajaran.

“Kami berharap sanggup mengirimkan group of learner. Kami harap mereka sanggup mendapatkan kesempatan mengunjungi sekolah-sekolah di Australia, dan melihat bagaimana sekolah-sekolah di sana berjalan. Makara bukan hanya kunjungan biasa, tapi learning visit. Mereka (guru) harus mempunyai proyeksi apa yang akan dilakukan sesudah kembali ke Indonesia,” ujar Mendikbud ketika mendapatkan kedatangan Dubes Australia di kantornya, Jakarta, (26/2/2016).

Rencana wacana jadwal pertukaran guru itu, tutur Mendikbud, sudah didiskusikannya dengan Wapres Jusuf Kalla yang eksklusif menyetujui planning itu dan meminta segera dilaksanakan. Mendikbud merencanakan dalam satu tahun akan ada pengiriman guru ke Australia untuk lima batch atau kloter, mengingat banyaknya jumlah guru di Indonesia.

“Satu batch tidak hanya terdiri dari satu delegasi, di mana dalam satu delegasi berjumlah 60-70 orang. Tetapi  dalam satu batch terdiri dari 10 delegasi, sehingga akan ada sekitar 600 orang dalam satu batch,” tutur Mendikbud.

Guru-guru yang menjadi penerima pertukaran guru itu akan dikirim ke tempat yang berbeda-beda di Australia. Mereka akan berinteraksi dengan masyarakat Australia sehingga sanggup mendapatkan pembelajaran yang bermanfaat untuk dunia pendidikan di Indonesia.

Menanggapi jadwal pertukaran guru itu, Dubes Australia Paul Grigson mengatakan, mengirimkan guru ke tempat yang berbeda merupakan suatu hal yang baik. Ada beberapa tempat atau kota di Australia yang mempunyai kelebihan dalam bidang pendidikan.

Namun para penerima jadwal pertukaran guru nantinya tidak hanya akan melihat kebijakan pendidikan di tempat yang dituju, melainkan juga kebijakan secara nasional di suatu negara. Australia juga akan memutuskan daerah-daerah atau kota-kota mana saja yang akan menjadi lokasi tujuan dalam jadwal pertukaran guru.

No comments:

Post a Comment