Saturday, February 16, 2019

Terbaik Nilai Ukg Akan Digabung Dengan Pkg Sebagai Potret Utuh Kompetensi Guru

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Pelaksanaan Uji Komptensi Guru (UKG) secara nasional ketika ini masih berlangsung sampai final bulan November 2015 menurut jadwal serta TUK (tempat ujian kompetensi) pada masing-masing kawasan yang telah ditentukan.

Sebagaimana diketahui bersama bahwasannya, UKG tahun 2015 untuk pemetaan terhadap kompetensi guru baik yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) maupun yang non PNS. Selain itu, nilai UKG akan dijadikan sebagai salah satu elemen dari kompetensi guru yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan PKG (Penilaian Kinerja Guru) di tahun 2016 mendatang.
Mekanisme / Alur : Tahapan Penilaian Kinerja Guru (PKG)

Sebagaimana yang admin rilis dari situs Kemdikbud.go.id bahwasannya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ketika ini sedang mematangkan prosedur evaluasi kinerja guru (PKG) yang komprehensif. PKG merupakan tindak lanjut dari uji kompetensi guru (UKG) dalam rangka menghasilkan potret kompetensi guru.

"Nantinya, nilai UKG akan digabungkan dengan PKG, skor final kedua tes ini akan menjadi potret utuh kompetensi yang dimiliki seorang guru," kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Sumarna Surapranata di Jakarta, Rabu (11/11) kemarin.

Sumarna Surapranata menjelaskan PKG akan dilaksanakan tahun depan. Skema ini menilai guru secara lebih menyeluruh, baik secara pengetahuan maupun kemampuan. "Karena orang yang hebat dalam matematika belum tentu bisa mengajar matematika, yang mahir berbahasa Inggris belum tentu hebat ngajar Bahasa Inggris," ujar laki-laki yang dekat dipanggil Pranata tersebut.

Ada empat komponen penilai dalam PKG, lanjut Pranata, yaitu pengawas, kepala sekolah, siswa, komite sekolah. "Untuk guru sekolah menengah kejuruan (SMK), ada evaluasi dari dunia perjuangan dan industri," kata Pranata.

Baca juga : Tahapan PKG (Penilaian Kinerja Guru) Oleh Tim Penilai PK Guru

Dalam PKG, evaluasi dari siswa termasuk komponen yang penting. "Kenapa siswa? Siswa itu bisa tahu bila selama satu semester gurunya hanya ngasih soal atau hanya mencatat padahal bukunya sudah ada. Siswa bisa menilai itu," ujarnya. Siswa yang setiap hari berinteraksi dengan gurunya tentu bisa objektif memperlihatkan penilaian.

Tujuan yang dibutuhkan dari UKG dan PKG yaitu guru-guru Indonesia menjadi manusia yang mau terus belajar. Untuk mendukung pembelajaran guru tersebut, Ditjen GTK tengah menyiapkan modul-modul yang akan diunggah ke laman Internet. "Yang dikejar yaitu guru sebagai pembelajar, bila gurunya mau berguru maka para siswa pun lebih mau lagi belajar," pungkasnya. (Nur Widiyanto)

No comments:

Post a Comment