Thursday, October 31, 2019

Terbaik Arahan Pilihan Dan Teladan Sertifikasi Guru Untuk Verval Nrg Padamu Negeri 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Dalam proses verval NRG, setidaknya kita tahu isyarat sertifikasi seorang guru, sehingga ketika kita menginputkan isyarat tersebut terhindar dari kesalahan.

Kode sertifikasi pada pengisian Verval NRG Padamu Negeri 2015 terdiri dari dua pilihan yaitu isyarat pilihan sertifikasi dan tumpuan serifikasi.

Bagaimana menentukan tumpuan sertifikasi dan isyarat mapel yang sesuai ketika melengkapi data VerVal NRG di Padamu Negeri?

Apabila akun PTK telah mempunyai NUPTK dan lulus sertifikasi periode 2007 - 2014 dengan TMT Awal sebagai Guru < 2006 maka pilih tumpuan sertifikasi PSPL/PF/PLPG. Selain itu pilih tumpuan PPG yang sesuai jalurnya.

Kode Mapel Sertifikasi yang tersedia ada 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1.   Pilih isyarat mapel [2007-xxx] jikalau lulusan sertifikasinya antara tahun 2007 - 2008
2.   Pilih isyarat mapel [2009-xxx] jikalau lulusan sertifikasinya antara tahun 2009 - 2014
3.   Pilih isyarat mapel [2015-xxx] jikalau tidak ditemukan di isyarat mapel [2009-xxx]

Berikut isyarat sertifikasi selengkapnya :

1.   (2007-027) Umum (kelas awal dan akhir) pilihan untuk Lulusan Sertifikasi tahun 2007-2008
2.   (2009-027) Guru Kelas SD pilihan untuk Lulusan Sertifikasi 2009-2014
3.   (2015-027) Guru Kelas SD pilihan untuk Lulusan Sertifikasi 2009-2014 yang kode/bidang studinya belum tercantum pada edisi 2009-027
4.   (2007-061) Guru bidang Studi di SD yang belum tercantum pilihan untuk Lulusan Sertifikasi 2007 seperti: Guru Agama SD
5.  (2007-62) Guru bidang Studi di SD yang belum tercantum pilihan untuk Lulusan Sertifikasi 2008.

Dan berikut POLA SERTIFIKASI GURU selengkapnya yang menjadi pilihan dalam Verval NRG :

1. PSPL/PLPG (TMT Awal Guru < 2006) : Bagi pemilik Sertifikat Pendidik jalur PSPL ( Pemberian Sertifikat Pendidik secara Langsung ) dan PLPG pilihlah jalur pada point ke-1 ini alasannya yakni jalur sertifikasi ini diselenggarakan oleh BPSDMPK-PMP yang mana salah satu syaratnya waktu itu yakni mempunyai TMT awal sebelum tahun 2006.
2.  PPG SM 3T (Tahun 2013-2015) : Sertifikat yang didapat melalui tumpuan PPG-SM 3T ( Sarjana Mengajar di Daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal );Pendidikan yang dikhususkan bagi calon Pendidik yang akan ditugaskan di tempat 3T.
3.  PPG S1 Basic Science Berasrama (Tahun 2009-2012) ; Pendidikan yang dikhususkan bagi para lulusan MIPA dan ditempuh selama 1 tahun ( 18-20 SKS )
4.  PPG S1 PPGD Berasrama (Tahun 2012-2015) : Pendidikan yang dikhususkan bagi lulusan S1PGSD atau D2PGSD (18-20 SKS)
5.   PPG Sekolah Menengah kejuruan Kolaboratif (Tahun 2012-2015) : Pendidikan yang dikhususkan bagi lulusan Sekolah Menengah kejuruan (18-20 SKS)
6.  PPG Terintegrasi (Tahun 2011-2015) : Kuliah Kependidikan bagi lulusan Sekolah Menengan Atas dari tempat 3T, ditempuh 9 semester.
7.  PPG Sertiikasi via Jalur Pendidikan (Tahun 2007-2009) : Sertifikasi Guru bagi mereka yang mengikuti jadwal kuliah yang telah ditentukan oleh LPTK yang ditunjuk dan tidak masuk ke dalam 6 tumpuan sebelumnya. TMT awal Guru tersebut antara tahun 2007-2009.

Demikian isu mengenai isyarat pilihan dan tumpuan sertifikasi guru untuk Verval NRG Padamu Negeri 2015. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi...!

Terbaik Pos Us Sd/Mi (Sederajat) Tahun Pelajaran 2014/2015

Sahabat Edukasi yang ketika ini sedang berbahagia…

Berikut share isu mengenai POS US/M (Ujian Sekolah/Madrasah) tahun pelajaran 2014/2015 dari situs Kemdikbud RI. 

POS (Prosedur Operasional Standar) US/M atau Ujian Sekolah/Madrasah tahun pelajaran 2014/2015 ketika ini telah terbit yang menjadi pola bagi seluruh sekolah/madrasah dalam pelaksanaan Ujian Sekolah tahun 2015 ini.

POS US/M Tahun 2015 ini diatur dengan Peraturan Ka.Balitbang Nomor 009/H/HK/2015 Tentang Tentang: Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, SD Luar Biasa, dan Penyelenggara Program Paket A/ULA Tahun Pelajaran 2014/2015.

Untuk download/unduh POS US/M Tahun 2015 ini, silahkan klik pada links berikut. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi…!

Terbaik Aktivitas Pelaksanaan Uka / Ukg 2015 Pada Tanggal 17 S.D. 20 Maret 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Uji Kompetensi Awal dilaksanakan memakai dua sistem yakni sistem online dan sistem manual.

Sistem online dilaksanakan pada tempat yang terjangkau jaringan internet dan mempunyai laboratorium komputer yang terhubung dalam jaringan intranet.

Sistem manual dilaksanakan pada tempat yang tidak terjangkau jaringan internet dan tidak mempunyai laboratorium komputer yang terhubung dalam jaringan intranet.

Pelaksanaan UKA tahun 2015 akan berlangsung paling usang 4 (empat) hari pada tanggal 17 s.d 20 Maret 2015. UKA online dimulai secara serentak di seluruh Indonesia. Penetapan jadwal pelaksanaan UKA ditentukan oleh LPMP bersama dinas pendidikan kab/kota.
Alur Penyelesaian Masalah Pelaksanaan UKA Tahun 2015
Durasi pelaksanaan UKA pada masing- masing kabupaten/kota akan berbeda-beda bergantung pada jumlah TUK dan jumlah penerima pada masing-masing wilayah. Semakin banyak TUK semakin cepat pelaksanaan UKA.

Bagi guru yang mempunyai kekhususan yakni Tuna Netra memerlukan pendamping dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai pembaca soal. Lamanya waktu yang dibutuhkan 180 menit dan dijadwalkan khusus.

Sedangkan untuk Uji Kompetensi Awal (UKA) manual dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia selama 1 (satu) hari, jadwal pelaksanaan akan ditentukan lalu di antara tanggal pelaksanaan UKA online.

Uji Kompetensi Awal akan dilaksanakan di TUK yang telah ditetapkan dinas pendidikan kabupaten/kota sesuai dengan persyaratan yang telah diverifikasi oleh LPMP. Semoga bermanfaat dan terimakasih…

Referensi artikel : Pedoman UKA Tahun 2015

Wednesday, October 30, 2019

Terbaik Tujuan Uka (Uji Kompetensi Awal) / Ukg Bagi Guru Tahun 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Guru yaitu pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi penerima didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru harus mempunyai kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), mempunyai akta pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional. Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 wacana Guru dan Dosen mendefinisikan bahwa profesional yaitu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu berbagi diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kondisi dan situasi yang ada menjadi lantaran masing-masing guru mempunyai perbedaan dalam penguasaan kompetensiyang disyaratkan. Untuk mengetahui kondisi penguasaan kompetensi seorang guru harus dilakukan pemetaan kompetensi guru melalui Uji Kompetensi Awal (UKA) sebelum mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan.

Uji Kompetensi Awal (UKA) dimaksudkan untuk mengetahui peta penguasaan guru pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Peta penguasaan kompetensi guru tersebut akan dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam dukungan kegiatan training dan pengembangan profesi guru. Hasil UKA difokuskan untuk identifikasi kelemahan guru dalam penguasaan kompetensi pedagogik dan profesional.

UKA wajib diikuti semua guru dalam jabatan baik guru PNS maupun bukan PNS. Pelaksanaan UKA melibatkan aneka macam instansi antara lain BPSDMPK-PMP, LPMP, dan Dinas Pendidikan propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Agar seluruh instansi yang terlibat dalam pelaksanaan UKA mempunyai pemahaman yang sama wacana prosedur pelaksanaan UKA, maka perlu disusun informasi yang lengkap wacana prosedur pelaksanaan UKA tahun 2015.

Tujuan UKA (Uji Kompetensi Awal) bagi Guru yaitu :

1.   Untuk pemetaan kompetensi guru (kompetensi pedagogik dan profesional)
2. Untuk melakukan kegiatan training dan pengembangan profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
3.   Sebagai entry point sertifikasi guru dalam jabatan.
4.   Sebagai alat kontrol pelaksanaan penilaian kinerja guru.

Referensi artikel : Pedoman UKA Tahun 2015

Terbaik Aspek Kompetensi Guru Yang Diujikan Dalam Uka (Uji Kompetensi Awal) Tahun 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

UKA mengukur kompetensi dasar perihal bidang studi (subject matter) dan pedagogik dalam domain content. Kompetensi dasar bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum bersertifikat pendidik). Kompetensi pedagogik yang diujikan yaitu integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang studi tersebut dalam kelas.

Pendekatan yang dipakai yaitu tes penguasaan subject matter menurut latar belakang pendidikanya. Instrumen tes untuk guru bidang studi pada jenjang SMP, Sekolah Menengan Atas dan Sekolah Menengah kejuruan tidak dibedakan alasannya yaitu secara akademik guru wajib menguasai kompetensi dasar lulusan sarjana (S-1) sesuai bidang studi yang ditempuhnya. Uji kompetensi pedagogik mengunakan pendekatan inti sel dari varian dari kompetensi pedagogik dimaksud.
Ilustrasi : Skema Kompetensi Guru Profesional
Pengembangan instrumen UKA terdiri atas kisi-kisi dan butir soal. Soal UKA dikembangkan oleh Tim Ahli dengan bentuk soal obyektif tes jenis pilihan ganda dengan 4 opsi pilihan jawaban. Komposisi instrumen tes yaitu 30% kompetensi pedagogik dan 70% kompetensi profesional dengan waktu pengerjaan soal ujian yaitu 120 menit dan jumlah soal maksimal 100 butir soal. Kecuali guru Tuna Netra waktu yang diberikan 180 menit.

Aspek kompetensi yang diujikan dalam UKA (Uji Kompetensi Awal) bagi Guru yaitu :

a.  Kompetensi Pedagogik

Standar kompetensi pedagogik sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 perihal Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru sebagai berikut:

1)   Mengenal karakteristik dan potensi penerima didik
2)   Menguasasi teori berguru dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif
3)   Merencanakan dan berbagi kurikulum
4)   Melaksanakan pembelajaran yang efektif
5)   Menilai dan mengevaluasi pembelajaran

Kompetensi yang diinginkan yaitu konsistensi penguasaan pedagogik antara content dengan performance, yaitu bukan sekedar penguasaan guru perihal pengenalan penerima didik, model belajar, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tetapi tes yang bisa memprediksi bagaimana guru mengintegrasikan kelimanya dalam pelaksanaan pembelajaran.

b.  Kompetensi Profesional

1)   Penguasaan materi, struktur, konsep dan contoh pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2)   Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
3)   Konsistensi penguasaan bahan guru antara content dengan performance:
-  teks, konteks, & realitas
-  fakta, prinsip, konsep dan prosedur
-  ketuntasan perihal penguasaan filosofi, asal-usul, dan aplikasi ilmu

Mata uji harus sesuai dengan S1/D-4 yang dimiliki. Bagi guru yang belum mempunyai kualifikasi akademik S1/D-4, sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.

Peserta UKA hanya mendapat soal ujian sesuai dengan mata pelajaran yang telah ditentukan menyerupai tersebut di atas. Informasi mata uji penerima UKA masing-masing penerima dan kisi-kisi sanggup dilihat pada laman http://sergur.kemdiknas.go.id.

Referensi artikel : Pedoman UKA Tahun 2015

Terbaik Dalam Mengajar, Guru Harus Utamakan Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan)

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Program USAID untuk Pembelajaran yang Baik (USAID-PRIORITAS) mengajarkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) untuk guru pendamping di sekolah pengguna KTSP dan Kurikulum 2013 (K13).

”Apa pun kurikulumnya yang penting ialah PAKEM,” kata Koordinator USAID PRIORITAS Jawa Timur, Silvana Erlina di sela-sela Pelatihan Pelatih untuk Lamongan, Jombang, Banyuwangi, dan Batu di Surabaya, kemarin. Didampingi ”Whole Schole Development” USAID-PRIORITAS Dyah Haryati Puspitasari, Kepala SMPN 2 Batu Barokah Santoso, dan Guru SD Temas 1 Batu Dian Tri W, beliau menjelaskan, seribu kali ganti kurikulum tidak akan meningkatkan kualitas siswa kalau cara guru mengajar tidak berubah.

”Karena itu, PAKEM itu penting, baik untuk guru sekolah pengguna KTSP maupun Kurikulum 2013. KTSP itu lebih menekankan aspek kognitif, sedangkan K13 lebih komprehensif mulai dari kognitif, keterampilan, sampai sikap. Selain itu, sistem evaluasi K13 lebih deskriptif, sedangkan KTSP hanya bersifat angka,” katanya.

Dalam training kali ini, pihaknya memisahkan guru pengguna KTSP dengan pengguna K13 dalam kelompok berbeda, namun bahan training tetap sama, yakni PAKEM, kecuali kelompok KTSP perlu diajari sistem evaluasi autentik yang deskriptif. ”Kunci peningkatan kualitas pendidikan ialah membuatkan nalar siswa sesuai potensi yang dimiliki, baik secara fisik maupun mental”.

Karena itu, guru harus aktif dalam proses pembelajaran aktif atau PAKEM (SD/MI) atau contextual teaching and learning atau CTL (SMP/MTs),” ungkapnya. Menurut ”Whole Schole Development” USAID-PRIORITAS Dyah Haryati Puspitasari, PAKEM atau CTL itu menempatkan guru sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk inovatif dengan memakai sumber berguru variatif.

Sumber berguru variatif itu tidak harus mahal, tapi anak dapat kreatif dan punya banyak gagasan. Untuk itu, kami juga menambahkan training administrasi sekolah yang transparan, akuntabel, dan partisipatif dalam melibatkan komite sekolah, pengawas sekolah, dan wali murid (masyarakat),” ujarnya.
Peserta training bediskusi mencari format pembelajaran yang menarik serta menggali kreatifitas kurikulum 2013 maupun KTSP 2006, dikala mengikuti training yang dihelat oleh USAID Prioritas di Shangrila Surabaya, kemarin.
Kepala SMPN 2 Batu, Barokah Santoso, mengaku senang dengan training USAID-PRIORITAS alasannya ialah dirinya mendapat dua bekal, yakni cara menjadi pendamping guru dalam pembelajaran dan administrasi sekolah. ”Kesan saya, training ini mengajarkan kepada kita bahwa KTSP atau Kurikulum 2013 itu tidak ada artinya tanpa penemuan pembelajaran. Inovasi pembelajaran itu mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari,” katanya.

Senada dengan itu, Guru SD Temas 1 Batu Dian Tri W menyatakan, PAKEM (CTL) mengajarkan pendekatan penting dalam pendidikan, yakni mendorong siswa untuk aktif secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. ”Caranya melalui pembelajaran bermakna yang mendorong proses pembelajaran bermanfaat dalam kehidupan dan aplikatif. Untuk itu, perlu sumber berguru beragam, tapi tidak harus mahal,” katanya.

Ia mencontohkan pembelajaran proses jual beli dapat dikenalkan dengan memberi anak benda apa saja, namun diajak berdiskusi dengan mengaitkan pada kehidupan sehari- hari dikala belanja di toko, pasar, atau supermarket. Spesialis Komunikasi USAID- PRIORITAS Dian Kusuma Dewi menambahkan, di Lamongan, Jombang, Banyuwangi, dan Batu, merupakan empat kabupaten/kota yang menjadi kawan gres dari USAID-PRIORITAS sehingga sekarang ada 19 kabupaten/kota kawan USAID.

”Ke-19 kabupaten/kota kawan di Jatim mencakup 11 kabupaten/ kota yang menjadi kawan aktivitas USAID-PRIORITAS dan delapan kabupaten/kota menjadi kawan aktivitas DBE. Pada setiap kabupaten/kota kawan itu ada enam SD dan delapan Sekolah Menengah Pertama yang menjadi sekolah mitra. Totalnya 114 SD/MI dan 152 SMP/MTs se-Jatim,” katanya.

Untuk training instruktur (guru pendamping) tingkat provinsi di empat kabupaten/kota itu diikuti 15 fasilitator tingkat SD/MI dan 15 fasilitator tingkat SMP/MTs. Pelatihan tingkat SD/MI pada 3-10 Maret, sedangkan training tingkat SMP/MTs pada 6-13 Maret. (Soeprayitno) - (ftr)

Tuesday, October 29, 2019

Terbaik Alasan Ppg Lebih Baik Daripada Aktivitas Sertifikasi Guru

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklaim pendidikan profesi guru (PPG) akan lebih baik kalau dibandingkan kegiatan sertifikasi guru.

Dengan intensitas dan training berbeda, guru dibutuhkan tidak hanya naik kesejahteraannya, melainkan juga mutunya. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP dan PMP) Kemendikbud Syawal Gultom mengatakan, teladan PPG memang lebih komprehensif dibandingkan sertifikasi guru.

Jika sertifikasi guru hanya berlangsung sembilan hari di forum pendidik tenaga kependidikan (LPTK/kampus), PPG akan berlangsung selama 18 hari. Jenis kegiatannya juga berbeda adalah selain training di kampus, PPG mewajibkan guru untuk mempraktikkan pelajaran yang diberikan di sekolahnya masing-masing. 

Saat praktik inilah mereka diuji kelayakannya oleh pengawas kampus. Jika mereka dianggap tidak layak, PPG-nya tidak diluluskan dan harus mengulang dari awal lagi.

“Prinsip keduanya memang sama. Namun, sebab intensitas dan jenis kegiatannya lebih baik di PPG, kami yakin PPG lebih baik untuk meningkatkan mutu kompetensi guru,” ungkap Syawal seusai raker Kemendikbud dengan Komisi X dewan perwakilan rakyat di Jakarta kemarin. Harapan Syawal memang sangat beralasan mengingat anggaran sumbangan profesi guru setiap tahun selalu bertambah. Pada 2013 anggaran sumbangan profesi mencapai Rp43,1 triliun.

Pada 2014 menjadi Rp. 60,5 triliun dan pada 2015 naik menjadi Rp. 80 triliun. Syawal mengakui masyarakat memang menganggap kompetensi guru masih belum cantik meski mereka sudah menerima sumbangan profesi. Menurut dia, PPG akan lebih cantik sebab tidak dibatasi waktu menyerupai sertifikasi yang diamanahkan undang-undang simpulan pada 2015. Dia menyebut, tahun ini akan ada 50.000 guru yang akan ikut PPG.

Mantan rektor Unimed ini mengatakan, tentu harus ada seleksi bagi guru untuk ikut PPG. Seleksi dimulai dari proposal sekolah dan dinas pendidikan di masing-masing daerah. Guru yang ikut PPG pun harus berstatus pegawai negeri sipil (PNS) atau guru tetap yayasan yang diangkat sesudah 2005. Selanjutnya Kemendikbud yang akan menyeleksi dengan jumlah satuan kredit semester (SKS) yang harus dipenuhi.

Kemendikbud akan melihat evaluasi karya ilmiah yang dibentuk guru. Jumlah SKS ini dilihat dari SKS semasa PPG dan SKS yang diperolehnya selama menjadi guru. “Ada recognition of prior learning (RPL) atau perolehan selama ia menjadi guru.

Kita (Kemendikbud) melihatnya dari karya yang dibentuk untuk mencukupkan jumlah SKS yang diraihnya sebagai syarat ikut PPG,” ucapnya. Syawal mengaku, Kemendikbud sudah merampungkan amanah undang-undang dalam sertifikasi guru pada 2014. Ini prestasi sebab lebih cepat dari jadwal yang diamanahkan undang- undang.

Total guru yang sudah disertifikasi mendekati 1,6 juta orang dan jumlah itu pun sudah sesuai peraturan perundangan. Meski ada 3,2 juta guru, tidak semua sanggup disertifikasi mengingat ada 800.000 guru tidak tetap yang dilarang ikut sertifikasi. Ketua Komisi X dewan perwakilan rakyat Teuku Rifky Harsya menyatakan, Komisi X setuju membentuk panitia kerja kualifikasi dan sertifikasi guru.

Mereka juga mendesak Kemendikbud segera merampungkan kegiatan peningkatan kualifikasi akademik melalui PPG sebagaimana diamanatkan Pasal 82 ayat 2 UU No 14/2005 perihal Guru dan Dosen. (neneng zubaidah) - (ars)

Terbaik Mengajak Guru Menyerupai Saudara Bagi Muridnya - Merangkul Mereka Saat Menangis Dan Tetap Memberi Semangat Saat Mereka Kalah

Sahabat Edukasi yang berbahagia…  

Di ketika sebagian guru sibuk dengan urusan administrasi, dukungan profesi, dan sebagainya, sampai terkadang mereka lupa akan kodratnya sebagai guru, pengajar Sekolah Menengan Atas Krida Nusantara Bandung Dyah Oktriani ini justru berusaha mengaktualisasikan dirinya lewat aneka macam tulisan.

Temanya, semoga masyarakat mengatahui bahwa profesi guru menyenangkan. Dyah merupakan salah satu guru yang beberapa waktu kemudian berhasil terpilih sebagai guru favorit dalam ajang DBL West Java. “Saya ketika ini menulis perihal bagaimana profesi guru itu dimata seorang guru.

Lombanya diikuti guru-guru di Jawa Barat. Tulisan saya waktu itu berjudul Guru yang Menyenangkan,” ungkapnya kepada KORAN SINDO kemarin.

Tulisan tersebut, lanjut dia, lebih pada menceritakan pengalamannya. Kenapa ia menjadi guru dan bagaimana ia melihat kondisi guru yang mengajar ketika ini. Pada goresan pena itu, ia menilai jikalau guru ketika ini terlalu disibukkan dengan aneka macam urusan yang justru tidak berafiliasi dengan mencerdaskan murid.

“Jadi kita lihat, ketika ini banyak murid yang hanya dapat teks book, padahal bersama-sama pemahaman dan penerapannya yang lebih penting. Menurut saya, hal itu dikarenakan guru tidak lagi membuat suasana yang menyenangkan di kelas,” tuturnya.

Dyah menilai, ketika ini guru tidak hanya cukup untuk di gugu dan ditiru saja. Namun ada proses lain di dalamnya, yaitu proses di mana kesannya siswa dapat berubah dari tidak dapat menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Dyah Oktriani menunjukkan piagam penghargaan sesudah terpilih 
sebagai guru favorit dalam ajang DBL West Java belum usang ini.
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini memang sudah bercita-cita menjadi seorang guru, alasannya yaitu dibesarkan oleh seorang ibu yang berprofesi sama. Atas back round itu, mengakibatkan ia bersemangat atas profesi Umar Bakri itu.

“Dulu saya berpikir untuk menjadi seorang guru itu mudah, asal berakal ia dapat jadi guru alasannya yaitu sudah tahu segalanya.  Tapi di dingklik kuliah, saya mulai berguru jikalau ternyata menjadi seorang guru tidaklah mudah. Ilmu yang kita pelajari pun tidak menyerupai yang kita bayangkan.

Guru mempelajari segalanya, alasannya yaitu ternyata di sana kita hanya mendalami satu ilmu yang kita pilih. Kenapa kesannya banyak yang menyampaikan jikalau guru pun insan biasa yang hanya menularkan ilmunya kepada muridnya, bukan yang tahu segalanya,” katanya.

Dirinya menilai, menjadi guru yang menyenangkan ternyata lebih mempunyai arti penting, dari pada hanya guru yang digugu dan ditiru. Hal ini didasari alasannya yaitu dengan menjadi guru yang menyenangkan kesannya melahirkan murid yang meng-gugu dan meniru.

“Bagi saya, melihat murid tertawa dan menyenangi apa yang kita ajarkan pun lebih mempunyai kepuasan tersendiri. Kenapa? alasannya yaitu itu dapat membuat mereka menyenangi pelajarannya, bahkan pengalaman saya dengan membuat mereka senang, pelajaranpun akan lebih usang diingat di pikiran mereka dari pada hanya mengajar untuk membuat murid dapat tapi tidak menyenangkan,” ungkap lulusan FPOK UPI ini.

Dyah yang merupakan guru olah raga ini mengakui bahwa profesinya itu harus menjadi penenang bagi siswa. “Melalui kompetisi ini pun saya tidak merasa menyerupai guru dan murid tapi lebih menyerupai saudara yang saling memotivasi ketika jatuh, merangkul mereka ketika menangis dan tetap memberi semangat ketika mereka kalah,” bebernya.  (Yugi Prasetyo  - bhr)

Terbaik Janjikan Guru Honorer K-2 Diangkat Menjadi Pns

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN-RB) Yuddy Chrisnandi me nga takan, tenaga honorer kategori (K-2) yang belum lulus tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil 2014 lalu, masih mempunyai kesempatan mengikuti kembali tes tahun ini.

“Honorer seharusnya tidak ada lagi. Karena sudah ada tiga peraturan pemerintah semenjak tahun 2005, 2007, dan 2012. Honorer itu harus sudah diangkat men jadi PNS. Tapi, setiap ada pengangkatan, terjadi pembengkakan angka. Akhirnya pemerintah mengeluarkan PP Nomor 56 Tahun 2012 yang terakhir diverifikasi tidak ada lagi honorer. Semua honorer K-2 harus melalui tes, dan tesnya sudah selesai di tahun 2014.
MenPAN-RB di KPPT Palembang mencoba peralatan mesin 
touch screen sebagai isu perihal perizinan di KPPT Palembang.
Artinya, tidak ada lagi tes PNS bagi honorer K-2,” papar Yuddy seusai melaksanakan tinjauan ke Kantor KPPT Pemkot Palembang, kemarin.

Lebih lanjut, Yuddy menjelaskan, dari kuota 650.000 bagi honorer K-2, yang lulus hanya 280.000 orang. Akhirnya, pemerintah mengambil kebijakan untuk memperlihatkan kesempa tan terakhir bagi eks honorer K-2 yang sudah terverifikasi untuk kembali mengikuti tes.
“Tesnya tahun ini, tapi tidak berlaku bagi honorer yang gres atau yang belum terverifikasi. Tes itu, untuk memenuhi kuota saja sehingga gugusan jabatan K-2 yang kosong dapat terisi,” katanya.

Dia menuturkan, pihaknya sudah melaksanakan moratorium terhadap penerimaan CPNS, kecuali untuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. ”Walaupun demikian, kami tetap menunggu penyusunan kebutuhan aparatur sipil negara masing-masing tempat setiap tahunnya,” jelasnya.

Dari laporan kebutuhan PNS setiap tempat tersebut, kata dia, akan dikaji mana yang mendesak untuk dilakukan penambahan, guna meningkatkan tata kelola pemerintahan.

“Saat ini, rata-rata semua tempat di Indonesia kekurangan tenaga pendidik. Selain itu tenaga medis juga kurang,” tuturnya. Di tempat yang sama, Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo menegaskan, penerimaan CPNS diubahsuaikan dengan anggaran tempat dan ketika ini yang ter penting ialah memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan kesehatan.

 “Saya kira untuk K-2 tidak masalah. Dengan sisa ho norer K-2 sekitar 700-an orang lagi, melalui tes dapat segera diangkat menjadi PNS. Saya yakin semuanya lulus. Kasihan mereka kalau tidak lulus,” jelasnya. (Sierra syailendra) - (ars)

Sumber artikel : Janjikan Honorer K-2 Diangkat Menjadi PNS – Koran-sindo.com

Terbaik Modus Penipuan Honorer K2 Janjikan Lulus Tes Cpns Yang Harus Diwaspadai

Sahabat Edukasi…

Dalam setiap momentum penerimaan CPNS terlebih dari jalur honorer K-2, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi alasannya iming-iming tertentu dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, berikut share gosip terkait adanya modus penipuan honorer K-2, supaya bermanfaat…

Penipuan dalam pengangkatan honorer kategori dua (K2) menjadi CPNS makin berkembang saja. Tidak hanya melibatkan oknum PNS di sentra dan daerah, tapi juga honorer K2 sendiri.

Ketua Tim Ivestigasi Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Riyanto Agung Subekti alias Itong menyebutkan, para calo ini menggandeng honorer K2 yang sudah lulus tes dalam menjalankan aksinya.

Ilustrasi Tes CPNS
"Dengan menggandeng honorer K2 yang lulus tes, kerja calo ini lebih gampang. Honorer yang belum lulus lebih percaya kepada rekannya yang sudah lulus," kata Itong kepada JPNN, Rabu (4/3).

Berdasarkan pengukuhan honorer K2, lanjutnya, mereka dimintakan dana awal Rp. 25 juta. Oleh honorer K2 yang lulus tes, diinfokan dana tersebut sebagai uang muka saja.

"Jadi honorer K2 yang belum lulus ini dimintakan dana secara bertahap. Nah K2 yang lulus tes ini akan menawarkan gosip update ke rekan-rekannya yang sudah membayar uang muka," tuturnya.

Parahnya, setiap gosip yang disampaikan oleh K2 orisinil ini harus ada bayarannya. Misalnya yang lagi booming kini ialah tes CPNS untuk honorer K2

"K2 yang lulus tes ini menyasar K2 berusia renta yang belum lulus. Mereka mulai keliling mendekati teman-teman, mempengaruhi, dan menjanjikan CPNS," ucapnya.

Aksi calo CPNS yang makin merajalela ini menyebabkan kekhawatiran honorer K2 lainnya. Mereka khawatir, hak mereka akan tergerus, terlebih para calo tersebut mengaku punya backingan berpengaruh di pusat.

"Mudah-mudahan ini dapat segera diantisipasi pemerintah. Jangan hingga hak kami dirampas oleh calo CPNS," ucapnya.(esy/jpnn)

Monday, October 28, 2019

Terbaik Siswa Menikah Dan Terjerat Duduk Masalah Aturan Boleh Ikut Ujian Nasional Tahun 2015

Sahabat Edukasi…

Apakah siswa yang telah menikah alasannya yaitu sesuatu hal dan bagi siswa sedang terjerat permasalahan aturan masih sanggup mengikuti Ujian Nasional tahun 2015 ini…? Dan jawabannya yaitu boleh. 

Berikut ulasan mengenai hal tersebut yang admin share dari Republika.co.id selengkapnya sebagai berikut…

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB mengungkapkan siswa yang sudah menikah dan tengah terjerat problem aturan tetap sanggup mengikuti Ujian Nasional mendatang. Pasalnya,  para siswa wajib mengikuti UN.

“Boleh ikut ujian nasional bagi siswa yang sudah menikah atau tengah ada problem hukum. Mereka  punya hak mengikuti UN,” ujar Kepala Dikpora NTB, Rosiady Sayuti kepada wartawan di Komplek Gubernur NTB, Rabu (11/3).

Namun, Ia menuturkan pihaknya berharap biar siswa yang akan mengikuti UN tidak menikah terlebih dahulu atau tidak terlibat dalam permasalahan hukum.  “Kita mengharapkan biar kedua hal itu tidak terjadi,” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya, Dikpora menghimbau biar seluruh siswa dan sekolah di NTB menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi UN dan dibutuhkan tidak ada perbedaan dalam melaksanakan persiapan. “Meski tidak jadi penentu kelulusan, tetap harus dipersiapkan,” katanya.

Rosiady menyampaikan wajah pendidikan NTB sanggup terlihat parameternya dari hasil UN. Sehingga, harus dipersiapkan dengan matang. Oleh alasannya yaitu itu, menurutnya, pihaknya besok akan diberikan sosialisasi terkait UN dari pemerintah pusat.

Ia menambahkan, terkait dengan UN Online,  pihaknya setuju bersama sekolah-sekolah tidak akan melaksanakan UN secara online. Pasalnya, sekolah-sekolah masih belum siap menerapkan kebijakan tersebut. Namun, pada tahun depan, sekolah didorong untuk melaksanakan UN secara online. (Redaktur : Taufik Rachman)

Terbaik Buku Kurikulum 2013 Akan Dicetak Kembali Untuk Materi Pengayaan Dan Training Guru

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Dalam rangka mempersiapkan kualitas guru dalam implementasi Kurikulum 2013 pada beberapa tahun mendatang, akan dicetak kembali Buku K-13 sebagai materi pengayaan guru serta adanya pembinaan guru, alasannya ialah sampai ketika ini masih banyak di antara rekan-rekan guru belum pernah mengikuti pembinaan K-13 ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut info terkait yang admin share dari Republika.co.od. Semoga bermanfaat…

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemendikbu, Ramon Mohandas mengatakan, apabila ada buku K-13 yang baru, bukan berarti buku K-13 yang usang tidak bermanfaat.

Sekolah masih sanggup memanfaatkannya sebagai pembinaan dan pengayaan ilmu para guru. Pembelajaran, penambahan ilmu dan latihan guru untuk menyambut K-13 di masa mendatang.

Mengingat, pembinaan yang diberikan saja tidak akan cukup alasannya ialah perkembangan ilmu pengetahuan terus berjalan. "Meskipun, secara niscaya pembaruan K-13 juga akan beriringan dengan pembinaan para guru," ungkapnya kepada Republika, Selasa (10/3)

Bahkan, ia menyebutkan, pembinaan secara besar-besaran akan dilakukan dan sanggup dikatakan bahwa ini ialah pertama kalinya dilakukan secara besar dan serentak.

Pasalnya, sekolah tidak sanggup memakai K-13 ke depannya apabila 80 persen dari guru yang mengajar di sana, belum pernah mengikuti pembinaan terkait K-13. Ia menekankan, pembinaan sanggup diperoleh oleh semua guru baik yang sudah pernah mengikuti pembinaan sebelumnya dan yang belum sekali pun.

Tapi, ia menambahkan, mungkin akan ada perbedaanya di antara keduanya. Pelatihan untuk guru yang belum sekali pun mengikuti pelatihan, akan secara intensif diarahkan. Sedangkan, yang sudah dan mulai terbiasa dengan K-13, sanggup lebih dikembangkan lagi, tanpa harus mengikuti pelatihan.

"Meskipun tak menafikkan, pembinaan dan upgrade pengetahuan guru sangat dibutuhkan dalam pendidikan. Dikarenakan, sekali lagi pengetahuan itu terus berkembang, baik buku maupun pembinaan juga harus diperbaharui dan dikembangkan."

Ia menambahkan, Kemendikbud menargetkan bahwa pada 2020 mendatang, diperlukan seluruh sekolah di Indonesia sudah menerapkan K-13.

Referensi artikel : Buku K-13 Makara Bahan Pengayaan dan Pelatihan Guru – Republika.co.id

Terbaik Manfaat Nge-Blog Bagi Guru / Pendidik

Sahabat Edukasi yang berbahagia…. 

Di kurun kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, tak ayal lagi blog yang dulunya diperuntukkan hanya untuk mengutarakan keseharian kehidupan seseorang secara pribadi, kumpulan karya-karya pribadi, namun dikala ini fungsi dan manfaat blog sudah ikut berkembang pula.

Seperti halnya blog pribadi aku ini, yang dulunya aku dedikasikan seputar hal yang aku sendiri alami, kemudian seiring dengan adanya kiprah komplemen dalam bidang administrasi pendidikan tertentu yang diberikan baik oleh sekolah maupun stake holder pendidikan di wilayah tempat kiprah saya. Maka dikala ini pun isi dari blog aku ini pun terus mengalami ekspansi konten yakni untuk umum namun masih dalam zona pendidikan tentunya.


Kembali ke tema sahabat… Lalu siapa saja yang boleh ngeblog (memiliki blog)? Ya tentu saja semua pengguna internet mempunyai hak untuk mempunyai blog, tak terkecuali guru. Blog pun tidak harus berbayar, layanan Google pun telah menyediakan blogspot-nya menyerupai halnya yang aku gunakan pada blog ini.

Mengelola blog pun bukan merupakan hal sulit, ketika sepulang dari sekolah, apalagi di hari libur menyerupai hari Minggu ini, ngeblog sanggup dijadikan kegiatan pilihan tentunya.

Berikut beberapa kegunaan ataupun manfaat kasatmata bagi guru yang mempunyai hobi blog menurut riset pribadi pada diri sendiri maupun pada blogger-blogger lain yang kebetulan berprofesi sebagai guru, sebagai berikut :

1.   Mengasah Ketelitian

Menulis artikel pada blog tolong-menolong memang tidak sulit alias mudah, asal pemilik blog telah menguasai bidang apa yang akan ia tulisnya tersebut, menyerupai halnya guru dalam mengajar, ia akan sanggup gampang memberikan bahan sehingga akseptor didik pun sanggup memahami apa yang bapak/ibu guru sampaikan juga dikarenakan adanya penguasaan bahan pelajaran oleh guru.

Namun dalam dunia blogging ini, pembacanya bukan semata siswa saja, akan tetapi sesama guru yang sebaya, guru senior, dosen, dan dari banyak sekali kalangan pembaca. Oleh alasannya ialah itu kualitas penulisan artikel menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru yang terbiasa ngeblog, dan proses ini tentu saja berawal dari beberapa kesalahan yang segera diperbaiki secara terus-menerus dengan penuh keseriusan dan kehati-hatian.

2.   Memperluas Wawasan

Apa yang ditulis seseorang sebagian besar ialah alasannya ialah adanya pengalaman, buku yang dibaca, maupun sumber info lain yang telah didapatkan sebelumnya. Dengan adanya hobi ngeblog ini, guru akan mempunyai motivasi tersendiri untuk senantiasa meningkatkan wawasan yang bahkan tidak hanya pada lingkup bidang studi (mata pelajaran) yang diampunya saja, melainkan juga meluas ke bidang-bidang lain yang tentu saja akan menunjang dalam kualitas serta efektifitas pembelajaran di sekolah.

3.   Mengembangkan Jaringan dan Teman

Kita sudah ngeblog artinya kita siap untuk dilihat oleh seluruh pengguna internet, kalau ada yang mempunyai latar belakang sama, baik asal tempat yang sama atau sesama guru sanggup diawali perkenalan melalui kunjungan antar blog. Dan selanjutnya tidak menutup kemungkinan di beberapa kesempatan nantinya sanggup bertemu eksklusif dan ini sanggup menambah jaringan dan teman.

4.   Sebagai Referensi Belajar Bagi Siswa Yang Sinkron Dengan Pembelajaran

Seringkali sebagai guru, akseptor didik kita haruskan mencari sumber tumpuan di internet. Dengan adanya blog, maka akseptor didik kita akan sanggup menimbulkan blog gurunya sebagai salah satu tumpuan dan bahkan sanggup menjadi ide untuk berkarya bagi mereka kelak.

Dan selain hal-hal kasatmata sebagai manfaat ngeblog bagi guru, tentu saja masih ada beberapa hal lainnya yang insya Allaah akan aku publikasikan pada kesempatan selanjutnya. Sekian dulu Sahabat… Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi…!