Sahabat Operator Sekolah jenjang PAUD, Pendidikan Dasar ataupun Pendidikan Menengah yang berbahagia…. Berbicara ihwal manajemen atau aktivitas/kegiatan kantor dan tata perjuangan yang dijalankan oleh seorang direktur (pengurus) ataupun petugas khusus yang diatur oleh sebuah sistem yang telah terprogram sedemikian rupa baik oleh peraturan pemerintah ataupun pada peraturan di lingkup sekolah.
Oleh alasannya ialah itu, untuk menghasilkan kualitas kinerja yang optimal tentu sangat dibutuhkan skill (kemampuan khusus) yang memadai dari seorang direktur / operator bersangkutan.
Tak terkecuali berlaku pula bagi suksesnya pengelolaan/manajemen pendidikan di sekolah-sekolah. Sehingga setiap satuan pendidikan, khususnya sekolah harus mempunyai minimal 1 (satu) orang tenaga manajemen yang mumpuni demi lancarnya segala urusan manajemen pendidikan baik yang sanggup dilakukan secara offline maupun yang harus dilakukan melalui media internet (online).
Sebelum pembahasan lebih lanjut mengenai tips menjadi OPS yang profesional, perlu dijabarkan pula ihwal status jabatan administrator/operator sekolah dalam struktur organisasi di sekolah, secara hierarki dalam struktur organisasi pendidikan di sekolah, posisi OPS berada di bawah kendali Kepala Sekolah, serta sanggup dikategorikan/dimasukkan dalam ranah tenaga kependidikan yakni sebagai bab yang terintegrasi dengan Tenaga Administrasi atau TU (Tata Usaha) sekolah.
Namun dalam perkembangannya, alasannya ialah semakin banyak dan kompleksnya tugas-tugas manajemen (tata usaha) yang diemban oleh tenaga manajemen sekolah, sehingga diharapkan adanya penambahan tenaga baru, mengingat juga setiap acara manajemen pendidikan niscaya disertai batas selesai penyelesaian kiprah (deadline) dalam setiap sesinya.
Selain itu, sebagian dari pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah pada ketika kini ini harus dituntaskan dengan memakai terusan internet (online), maka tak pelak lagi bagi guru-guru yang kebetulan mempunyai kemampuan ataupun pengalaman mengenai seluk-beluk internet sanggup dipastikan akan dilibatkan oleh Kepala Sekolah untuk membantu sementara tugas-tugas manajemen sekolah secara online ini, tentu akan terdapat kebijakan-kebijakan khusus yang sifatnya internal dari setiap sekolah yang masing-masing berbeda juga tentunya terhadap guru yang sekaligus merangkap kiprah sebagai tenaga manajemen sekolah.
Apalagi bagi sekolah-sekolah di daerah-daerah pelosok, terpencil, pedalaman, atau tempat khusus lainnya yang belum tersedia terusan internet serta belum mempunyai tenaga administrasi, tentu semua ini menjadi tantangan tersendiri untuk bagi seluruh pihak sekolah terutama bagi Kepala Sekolah untuk lebih berusaha dan bekerja ekstra keras dalam menemukan solusi terbaik untuk mengatasi segala keterbatasan ini, alasannya ialah bagaimanapun juga, seluruh sekolah di Indonesia, tak terkecuali bagi sekolah yang belum tersedia terusan internet ataupun belum mempunyai tenaga manajemen sekolah tersebut juga harus merampungkan seluruh program-program manajemen pendidikan yang terpusat ini dengan baik pula pada akhirnya.
Sebagai bab dari totalitas dedikasi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia ini, sehingga pada ketika ini banyak di antara kita yang bertugas ganda, selain sebagai Tenaga Pendidik (guru), bertugas pula sebagai Tenaga Kependidikan yakni menjadi Tenaga Administrasi Sekolah. Dan intinya secara teknis kiprah dari Operator Sekolah sama juga dengan Administrator Sekolah, sehingga sebutan tenaga manajemen yang menjalankan proses pendataan di sekolah disebut dengan Admin Sekolah, selain itu disebut juga dengan Operator / Op. Sekolah, dan yang terakhir ini kita setuju dengan sebutan OPS (Operator Pendataan Sekolah).
Selain kita selalu berusaha dan berupaya untuk menjadi guru yang profesional (handal), alangkah baiknya, kiprah peran pelengkap sebagai OPS ini, kita sanggup menjadi OPS yang profesional pula. Lalu, bagaimanakah biar kita menjadi Operator Pendataan Sekolah (OPS) yang profesional? Tentu pengertian dari OPS Profesional ini sangat luas bukan?
Karena, selain harus mempunyai kemampuan-kemampuan sanggup diandalkan, kompetensi yang mumpuni, kinerja yang bagus, kemauan untuk terus mencar ilmu serta senantiasa menggali informasi-informasi dari banyak sekali sumber yang berkaitan dengan tugas-tugasnya tentu sangat memilih progress/kemajuan pada kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dari setiap OPS tersebut dan pada akhirnya penyelesaian kiprah sanggup selesai dan berhasil tuntas dengan hasil yang memuaskan bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pendataan pendidikan itu sendiri.
Sekarang tibalah pada kesimpulan bahwa tips untuk menjadi Operator sekolah yang profesional itu, kita harus "SAKTI" dulu lho...! = Sabar, Antusias, Kooperatif, Teliti, dan Ikhlas." ;
1. Sabar
Dalam menjalankan seluruh rangkaian proses pelaksanaan kiprah dalam proses pendataan pendidikan ketika ini, OPS dituntut mempunyai kesabaran yang tinggi dan pantang menyerah, siap kerja lembur, kurang istirahat, bahkan waktu bercengkerama dengan keluarga berkurang. Ini semua demi mewujudkan pendataan pendidikan yang berkualitas, maka prosesnya juga harus berkualitas bukan?
Jadi, OPS yang profesional itu niscaya sabar dan pantang menyerah, sabar dalam mengolah aplikasi dan seluruh data dan pantang mengalah apabila dalam beberapa prosesnya terkadang menemui kegagalan-kegagalan. Pada prinsipnya, bagi OPS yang profesional, kegagalan gres sama dengan pengalaman baru. Mantap…
2. Antusias
Antusias berarti pula aktif, bergairah, bersemangat, dan energik. Antusias ialah satu kata yang istimewa yang berperan besar dalam penyelesaian tugas-tugas penting administrasi, tak terkecuali dalam sistem manajemen manajemen sekolah. OPS yang profesional itu juga selalu bersemangat dan energik kapanpun dan dimanapun ia berada, tak terkecuali pada ketika kerja lembur.
Poin inilah yang sering membedakan acara antara guru dan OPS, acara guru sering dilakukan di pagi, siang, ataupun sore hari. Namun untuk acara OPS, lebih banyak didominasi dilakukan pada malam hari, tengah malam, bahkan sampai dini hari. Mengingat tugas-tugas OPS diharapkan suasana kerja yang lebih damai biar lebih konsentrasi dan fokus untuk menghindari kesalahan-kesalahan input data ataupun proses lainnya, kalau tidak, fatal akibatnya, terkait dana BOS, santunan profesi guru, maupun hal-hal penting lainnya.
Apalagi untuk menginput data yang kuantitasnya lebih besar tentu memerlukan alokasi waktu yang besar pula, belum lagi bagi OPS yang juga mempunyai kiprah mengajar di kelas, tentu pelaksanaan tugasnya sebagai OPS akan dilakukan pada sore ataupun malam harinya. Selain itu, untuk mendapatkan terusan internet yang optimal, waktu-waktu inilah yang sempurna untuk OPS dalam merampungkan tahap demi tahap bersama komputer/laptop yang selalu setia menemaninya sepanjang waktu.
OPS yang profesional juga selalu antusias dalam mempelajari hal-hal yang baru, alasannya ialah ia sadar betul bahwa, acara mencar ilmu tidak akan pernah sanggup dihindari, baik mencar ilmu secara pribadi yang sanggup diperoleh melalui pelatihan-pelatihan oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, mencar ilmu dengan teman sesama OPS yang lebih berpengalaman maupun dengan mencar ilmu secara tidak langsung, salah satunya melalui browsing di internet.
Seperti Anda yang masih terus sudi membaca artikel ini. Luar biasa… Jempol untuk Anda, alasannya ialah Anda telah masuk dalam kategori ini, OPS yang profesional itu mau untuk terus mencar ilmu dengan penuh antusias. Good luck…!
Dan headline news-nya, OPS yang profesional akan selalu aktif bertanya maupun mencari informasi-informasi gres dari banyak sekali sumber, selalu bersemangat dan penuh energi sepanjang waktu, kemudian menyikapi segala hal yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, atau bahkan yang belum dilakukan, semuanya tidak terasa membebani, namun sebaliknya, semua itu terasa sangat seru dan menyenangkan… Hebat…
3. Kooperatif
OPS yang profesional itu mempunyai aksara yang kooperatif yakni selalu siap bekerja sama, dan selalu siap membantu segala keluhan yang ada dengan upaya semaksimal mungkin. Tindakan yang kooperatif dari OPS terjadi pada ketika sebelum maupun setelah pengisian seluruh isian dalam komputernya.
Sebelum proses input data, OPS yang profesional kembali memastikan bahwa seluruh data yang tertera dalam seluruh formulir isian, baik formulir sekolah, formulir penerima didik, formulir pendidik dan tenaga kependidikan sudah valid dan benar menurut seluruh dokumen yang sah dengan cara dikoordinasikan terlebih dahulu dengan masing-masing pihak yang berwenang dalam pengisian masing-masing data.
Setelah proses input selesai, sebelum finalisasi, OPS yang profesional mempersilahkan seluruh PTK ataupun bahkan penerima didik untuk melihat biodata beserta rinciannya masing-masing sebelum dikirim ke server pusat (sinkronisasi), hal ini dilakukan kembali guna memastikan bahwa seluruh data yang tertera dalam seluruh isian, baik mengenai sekolah, penerima didik, serta pendidik dan tenaga kependidikan sudah valid dan benar menurut keadaan yang sebenar-benarnya serta didukung dengan bukti-bukti fisik berupa dokumen-dokumen yang sah tentunya.
OPS yang profesional tidak segan-segan menunjukkan layanan konsultasi terhadap semua pihak yang berkepentingan dalam hal Dapodik ini baik dari kalangan PTK, Peserta didik dari sekolahnya, ataupun bahkan dari sekolah lainnya untuk menambah wawasan dan pengalaman terbaik yang akan sanggup diterapkan oleh OPS itu sendiri nantinya. Selanjutnya OPS juga selalu siap berkoordinasi dengan baik dengan seluruh elemen sekolah apabila ada hal-hal yang perlu diperbaiki bersama-sama.
Dan yang paling sering ditemukan adanya isian formulir PTK yang masih ditemukan adanya ketidaksesuaian dengan bahan-bahan manajemen yang dimilikinya, selain itu masih adanya ketidaksesuaian data penerima didik dengan data dasar mereka ibarat yang tertera pada sertifikat kelahiran ataupun ijazahnya.
Untuk mengatasi itu semua, tentu OPS yang profesional akan selalu menampilkan perilaku yang kooperatif demi kepentingan dan kebaikan bersama. Sippp…
4. Teliti
Untuk menghasilkan kualitas data yang akurat, tentu ketelitian menjadi kunci utamanya. Dalam dunia kepenulisan saja, selain penulis ada pula tim khusus yang disebut tim editor yang bertugas khusus untuk mengusut goresan pena tersebut, proses ini memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mengecek kembali seluruh isi goresan pena itu dengan banyak sekali standarisasi yang ketat, kemudian memperbaiki kembali goresan pena tersebut sampai layak untuk dipublikasikan melalui media massa, baik dalam media elektronik maupun media cetak.
Apalagi kiprah OPS yang mempunyai kiprah ganda, selain sebagai operator yang menginput data, OPS pulalah yang berperan dalam tahap finalisasi sampai siap dikirim/disinkronisasikan dengan server Dapodik Pusat. Salah ataupun benarnya dari seluruh isian data sangat ditentukan oleh input yang telah dilakukan oleh OPS.
Jadi, OPS yang profesional itu mempunyai ketelitian tinggi sampai detil-detil terkecil. Luar biasa…
5. Ikhlas
OPS khan juga insan normal yang butuh makan, minum, serta fasilitas-fasilitas hidup layaknya insan lainnya yang dengan bekerja itulah diharapkan segala kebutuhannya tersebut sanggup terpenuhi. Namun dalam kenyataanya masih ditemui OPS yang mengeluhkan reward yang belum sesuai dengan kinerja yang dilakukannya (itu bukan Anda kok, tapi saya… hehehe). Tapi hal ini masuk akal dan sah-sah saja, asal masih dalam koridor yang benar dan tidak berlebihan dalam mengapresiasikan pikiran dan curahan hati yang mungkin selama ini terpendam di dalam hati yang paling dalam. Hemmmz….
Namun ketika sadar dalam nuansa hati bening, timbul juga anutan dengan didukung oleh segenap perasaan bahwa rejeki itu khan Allah SWT yang mengatur dengan seadil-adilnya alasannya ialah Allah SWT Maha Pemberi Rejeki sekaligus Maha Adil, dan rejeki itu bukan hanya dalam bentuk materi, ibarat kesehatan saya ialah rejeki yang tidak terhitung oleh materi, ilmu-ilmu dan pengalaman-pengalaman gres juga rejeki, semakin bertambah jaringan silaturahmi dengan rekan-rekan OPS juga rejeki, kemudian apalagi ya…?
Silahkan ditambahkan sendiri ya Rekan-rekan OPS…? Yang jelas, berapapun reward yang diberikan oleh sekolah, kita terima serta syukuri saja, itu khan bab dari kebijakan sekolah yang sudah diperhitungkan oleh atasan kita tentunya, dan memang itulah rejeki kita.
Akhirnya, OPS yang profesional itu selalu berdo’a, berusaha, dan mencar ilmu untuk terus memperbaiki kualitas kinerja dan yakin bahwa rejeki akan tiba sebesar dengan kepantasan kita dalam menerimanya, dan yang terpenting, semuanya dijalani dengan sepenuh hati dan ikhlas… Ajiiiibbb… Salam satu data tuntas dan berkualitas…!!!
No comments:
Post a Comment