Showing posts sorted by date for query proses-pendidikan-harus-menyentuh. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query proses-pendidikan-harus-menyentuh. Sort by relevance Show all posts

Sunday, November 10, 2019

Terbaik Proses Pendidikan Harus Menyentuh Huruf Dengan Seni Administrasi Keteladanan, Adaptasi Rutinitas, Dan Disiplin

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Menumbuhkan huruf mulia pada diri anak diharapkan interaksi yang baik antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan rumah, sekolah, dan keseharian bawah umur harus menerapkan seni administrasi pengembangan huruf dan sikap biar terbentuk kepribadian anak yang baik.

Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan dalam Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan di Gedung Merdeka Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung, Sabtu (28/2/2015). Seminar yang dihadiri oleh secara umum dikuasai guru dan kepala sekolah ini bertajuk "Investasi Bangsa Melalui Pendidikan Karakter Sejak Dini untuk Membangun Indonesia yang Bermartabat".

"Proses berguru yang tidak menyentuh huruf bukanlah disebut sebagai pendidikan. Oleh alasannya itu, huruf itu harus. Maka tumbuhkan huruf baik pada bawah umur itu dengan tiga seni administrasi pengembangan huruf dan perilaku," tegas Mendikbud.

Strategi itu yakni keteladanan, adaptasi rutinitas, dan disiplin. Menurut Mendikbud menumbuhkan huruf bukan dilakukan melalui lisan, melainkan perbuatan. Mendikbud mencontohkan, kalau orang bau tanah ingin anaknya mematuhi rambu-rambu kemudian lintas, maka orang bau tanah juga harus melakukannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak melanggar peraturan selama berada di jalan raya.

Ketegasan yang mendidik juga perlu diterapkan biar menumbuhkan dogma antara anak dan orang tua, guru, serta masyarakat. Mendikbud kembali mencontohkan, anak terkadang melaksanakan negosiasi-negosiasi biar keinginannya dipenuhi.

Orang bau tanah harus menjaga konsistensi terhadap keputusan yang telah ia tetapkan. "Misalnya, orang bau tanah harus pergi, sementara anak tetap tinggal di rumah. Meski anak merengek, orang bau tanah harus menjaga ketegasan terhadap keputusannya. Dengan diberikan pengertian ibarat itu, anak perlahan akan tumbuh mutual trust terhadap orang tuanya," tutur Mendikbud.

Oleh alasannya itu, Kementerian mempunyai cita-cita, yaitu terbentuknya manusia dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dan dilandasi semangat gotong royong. "Kami ingin ada penguatan terhadap aktor-aktor pendidikan, yaitu orang tua, guru, kepala sekolah, biar apa yang kita cita-citakan terwujud demi pendidikan di Indonesia yang lebih baik," jelasnya. (Ratih Anbarini)

Friday, November 8, 2019

Terbaik Jadikan Sekolah Menyerupai Taman, Anak Tiba Ke Sekolah Dengan Bahagia Dan Pulangnya Terasa Berat

Sahabat Edukasi yang dikala ini sedang berbahagia…

Sekolah yang efektif selalu bisa menciptakan akseptor didiknya betah untuk belajar,.

Dan tentu saja ada beberapa seni administrasi yang bisa diterapkan di sekolah satunya yang mana yang menjadi referensi dari seni administrasi ini tentu saja bapak/ibu guru yang mengajar di sekolah tersebut.


Berikut ulasan selengkapnya terkait dorongan dari Kemdikbud kepada guru untuk mengakibatkan sekolah mirip taman, yang admin share dari Okezone.com, sebagai berikut :

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menegaskan, untuk memperbaiki dunia pendidikan perlu kolaborasi dari aneka macam pihak. Salah satu pihak terpenting dalam memperbaiki dunia pendidikan ialah kiprah seorang guru atau tenaga pendidik.

"Kemajuan pendidikan itu ada pada pendidiknya. Guru harus jadi kunci kemajuan (pendidikan)," kata Anies, di Bandung, tadi malam.

Selain harus mempunyai kemampuan yang baik dalam mengajar, guru juga harus bisa menciptakan suasana dunia pendidikan nyaman. Dia pun mengibaratkan sekolah harus jadi mirip taman.

"Taman itu sebuah daerah yang jika anak datang, beliau tiba dengan senang, pulang dengan berat. Sudahkah sekolah mirip taman? Justru terbalik, anak tiba dengan berat hati, pulang dengan senang hati," jelasnya.

Ia pun mengingatkan kepada para sekolah dan guru untuk menciptakan suasana berguru menjadi nyaman. Caranya, bisa dilakukan dengan aneka macam hal. Yang terpenting, siswa tiba bersemangat ke sekolah untuk mendapat ilmu pengetahuan.

"Kepala sekolah harus sadar bahwa kiprah Anda menciptakan suasana berguru jadi menyenangkan. Guru juga begitu (tugasnya). Sederhana berdasarkan saya," ucap Anies. (fsl)

Terbaik Mengenal Ciri-Ciri Guru Jago - Kurikulum Apa Pun, Guru Harus Berprestasi Dan Menginspirasi

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Ada aneka macam seni administrasi seorang guru andal dalam pengabdiannya dalam upaya mencerdaskan belum dewasa bangsa, selain daripada guru andal itu sanggup menyenangkan muridnya. Lalu apa saja ciri-ciri seorang guru yang andal itu…?

Karena di balik murid yang andal niscaya ada guru yang andal di belakangnya  (silahkan dibaca : Di Balik Siswa Yang Hebat Ada Guru Yang Hebat - Guru Hebat Dapat Menciptakan Suasana Belajar Yang Menyenangkan Bagi Siswa).

Selain itu, Guru andal juga sanggup membuatkan potensi siswa dengan kurikulum apa pun dan dalam situasi apa pun. Berikut ulasan yang admin share dari Okezone.com selengkapnya…

Polemik penerapan Kurikulum 2013 menciptakan guru Indonesia ikut menjadi sorotan. Banyak pihak menilai, kualitas guru di Tanah Air belum mumpuni untuk menerapkan pengganti Kurikulum 2006 tersebut.

Kurikulum sendiri akan berubah mengikuti situasi politik, sosial, budaya dan perkembangan teknologi. Sementara itu, kiprah guru tidak berubah. Apa pun kurikulumnya, guru harus memastikan penerima didik tumbuh dan berkembang sesuai potensi masing-masing dalam situasi dan kondisi yang ada.

Inilah yang dibahas dalam seminar bertajuk, "Aku Guru Hebat Apapun Kurikulumnya" yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Pendidikan Profesi Guru (Pusbang PPG) Lembaga Pengembangan Pendidikan Profesi (LP3) Universitas Negeri semarang (Unnes). Melalui seminar ini, Unnes mengajak seluruh guru untuk tetap siap mengajar dengan kurikulum apa pun yang ditetapkan pemerintah.

Guru Besar Universitas Negeri Yogyakara (UNY), Prof. Suwarsih Madya menyampaikan bahwa guru andal ialah mereka yang mempunyai kompetensi lebih, bukan guru yang sekadar memenuhi standar.

"Untuk menjadi guru yang hebat, harus mendidik dengan niat sebagai ibadah, memperkokoh kepribadian, meningkatkan kompetensi secara kontinyu dengan memahami konteks secara menyeluruh,” kata Suwarsih, ibarat dinukil dari laman Unnes, Kamis (29/1/2015).

Mantan atase pendidikan Indonesia di Thailand ini juga menyampaikan bahwa, guru yang andal ialah guru yang bisa menyusun, melaksanakan, dan menawarkan evaluasi terkait pembelajaran kapan dan dimana saja ia ditempatkan. Guru hebat, imbuh Suwarsih, harus fokus dalam pengembangan seluruh potensi yang dimiliki penerima didiknya.

Sejalan dengan itu, guru berprestasi tingkat nasional 2014, Farida Fahmalatif SPd MPd, mengajak rekan-rekannya sesama guru untuk sanggup menyikapi kurikulum 2013 dengan positif. Menurut Farida, kepercayaan dan keyakinan masyarakat menuntut guru membuatkan kompetensi personal, sosial, pedagogik dan profesional.

"Kurikulum apa pun, guru harus berprestasi dan menginspirasi," ujar Farida. (rfa)

Silahkan dibaca juga Proses Pendidikan Harus Menyentuh Karakter Dengan Strategi Keteladanan, Pembiasaan Rutinitas, dan Disiplin. Semoga bermanfaat dan terimakasih. Salam Edukasi…!

Referensi artikel : Mengenal Ciri Guru Hebat - Okezone.com